Bagi sebagian orang tua baru, merawat bayi baru lahir bisa sangat melelahkan karena harus bangun kapan pun bayi menangis karena haus, kedinginan, buang air kecil atau ketika popoknya terlampau basah. Namun semua hal itu adalah konsekuensi yang harus diterima setiap orang tua terutama di awal-awal masa pertumbuhan bayi.
Kelelahan bagi sebagian wanita pasca melahirkan dapat menyebabkan gangguan insomnia. Memang tidak semua wanita akan merasakan gangguan ini, namun para peneliti menemukan bahwa perubahan hormon dan perubahan gaya hidup cukup mempengaruhi kualitas tidur dan menyebabkan insomnia pasca melahirkan.
Mengenal Penyebab Insomnia Pasca Melahirkan
Insomnia adalah gangguan tidur yang sebenarnya umum dialami 10-30% orang dewasa. Insomnia diartikan sebagai kesulitan untuk tidur, kesulitan tetap tertidur atau menyebabkan Anda bangun terlalu dini dan tidak dapat tidur kembali. Ketika mengalami gangguan insomnia, Anda mungkin masih merasa lelah saat bangun tidur, di mana bukan hanya energi saja yang seperti terkuras namun suasana hati, kesehatan, kinerja dan kualitas hidup turut dipengaruhi.
Insomnia pasca melahirkan sama seperti insomnia pada umumnya, hanya saja penyebabnya mungkin sedikit berbeda, di antaranya:
-
Kekurangan Zat Besi
Kekurangan zat besi dalam darah dikenal sebagai anemia yang ternyata juga turut menyumbang risiko insomnia pasca melahirkan. Kekurangan zat besi bisa dialami ketika sepanjang kehamilan ibu hamil tidak mendapat cukup asupan makanan atau suplemen yang mengandung zat besi.
Risiko pendarahan hebat saat melahirkan dan pada masa nifas juga meningkatkan kemungkinan anemia, yang pada akhirnya menyebabkan insomnia pasca persalinan.
-
Perubahan Hormon
Perubahan hormon tidak hanya terjadi saat kehamilan saja, hormon juga akan berubah drastis setelah persalinan. Ketika bayi dilahirkan, tingkat progesteron ibu akan turun yang dapat mempengaruhi kualitas tidur ibu. Perubahan hormon ini juga menyebabkan sebagian wanita mengalami perubahan kadar melatonin dan ritme sirkadian mereka.
-
Perubahan Fisik Pasca Melahirkan
Sebagian ibu baru merasakan ketidaknyamanan yang disebabkan perubahan fisik setelah melahirkan, misalnya seperti sakitnya perineum, adanya laserasi perineum, payudara yang membesar, sayatan dari operasi caesar, dan perubahan fisik lain. Ketidaknyamanan ini sangat mempengaruhi kualitas tidur hingga menyebabkan kesulitan tidur.
-
Perubahan Jam Tidur
Dengan adanya bayi di rumah, Anda harus menyesuaikan kembali pola dan jam tidur Anda. Anda bahkan mungkin harus sering-sering bangun dan memiliki jadwal tidur yang kacau karena menyesuaikan dengan aktivitas bayi.
-
Waktu Menyusui Bayi
Bayi baru lahir perlu sering minum susu dan terkadang bisa menyusu sepanjang malam. Ini berarti Anda harus sering terbangun dan menyusui bayi, yang juga mempengaruhi kualitas tidur Anda.
Tanda-Tanda Bila Mengalami Insomnia Pasca Melahirkan
Gejala insomnia pasca melahirkan sama seperti insomnia pada umumnya, yaitu kesulitan untuk tidur atau tidur kembali ketika bangun terlalu dini. Pada insomnia pasca melahirkan, Anda juga mungkin mengalami beberapa gejala di antaranya:
-
Cemas
Wanita yang mengalami insomnia pasca melahirkan umumnya juga mengalami kecemasan dan depresi yang dapat menyebabkan kesulitan tidur.
-
Kelelahan
Tanpa tidur yang cukup, Anda akan merasa kelelahan sepanjang hari yang mempengaruhi aktivitas, baik konsentrasi dan berpikir jernih.
-
Mudah Tersinggung dan Marah
Perubahan suasana hati dapat dialami ibu dengan insomnia pasca melahirkan. Sebentar Anda akan merasa senang, sebentar marah dan mudah tersinggung, yang merupakan kombinasi dari perubahan hormon dan kekurangan tidur.
-
Mudah sedih
Masih berhubungan dengan perubahan suasana hati, ibu yang kurang tidur cenderung lebih mudah sedih sepanjang hari dan menangis. Kondisi ini apabila dibiarkan terus menerus maka dapat berkembang menjadi baby blues atau depresi, di mana tidur saja tidak akan cukup membantu namun Anda membutuhkan konsultasi dengan dokter ahli.
Ada banyak cara untuk mengatasi insomnia pasca melahirkan, salah satunya adalah berusaha tidur setiap bayi tidur dan meminta pertolongan dari anggota keluarga lain. Apabila insomnia berkembang hingga mengganggu aktivitas dan sampai menyebabkan Anda mengalami depresi, maka sebaiknya tidak dibiarkan semakin parah. Cari pertolongan dengan mendapatkan konsultasi dengan dokter ahli.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono